Judul : Kofu city, the beautiful gem in the land of Mount Fuji.
link : Kofu city, the beautiful gem in the land of Mount Fuji.
Kofu city, the beautiful gem in the land of Mount Fuji.
Jepang saat ini memang menjadi destinasi favorite orang Indonesia, dan sejujurnya juga salah satu destinasi favorite saya. Kenapa sih Jepang menjadi destinasi favorite saya, simple sih saya suka makan dan menikmati alam. Di Jepang kamu bisa menikmati alamnya yang sangat indah, apalagi menjelang autumn. Buat kamu yang suka kulineran bisa dibilang dari kaki lima sampai hotel bintang lima di Jepang semua restorannya enak enak. Udah gitu budaya yang masih sangat kental membuat Jepang menjadi destinasi yang punya paket lengkap, kurangnya cuma satu biaya hidup di Jepang mahal hehe. Tapi worthed lah kalau kamu traveling ke Jepang, dan hati hati bisa nagih.
Kalau saya lihat disosmed kebanyakan orang Indonesia yang traveling ke Jepang itu paling banyak ke Tokyo, terus kulineran abis itu balik. Tiket dan biaya hidup Jepang yang mahal bakal sayang banget kalo kamu engga mengexplore abis negara ini, oke gimana buat yang cutinya terbatas. Kamu bisa main ke kota Kofu yang tidak jauh dari Tokyo, cuma 1.5 sd 2 jam naik kereta sudah sampai. Sebagian besar orang ke Kofu biasanya hanya menikmati pemandangan Gunung Fuji saja, padahal di kota Kofu ada banyak destinasi wisata yang cukup kamu nikmati hanya dalam beberapa hari.
Apa saja destinasi wisata yang ada di Kota Kofu Jepang? Berikut destinasi destinasi pilihan saya.
Statue Lord Shingen Takeda.
Ketika tiba dari Tokyo di stasiun kota Kofu, pertama kali kita akan disambut dengan patung ini yang terletak disamping stasiun. Patung Lord Shingen Takeda Kofu terletak tepat di samping halte bis tujuan ngarai Shosenkyo. Anda bisa melihatnya jika anda menumpang kereta api atau bis. Shingen Takeda adalah seorang pemimpin perang yang sangat berkuasa selama masa feudal Jepang dan ia tinggal di kastil Kofu atau kastil Maizuru. Ia juga yang memerintahkan pembangunan dam di sungai Fuji.
Kisah Patung Lord Shingen Takeda Kofu dimulai ketika Takeda Shingen lahir dengan nama Takeda Katsuchiyo. Pada tahun 1551, namanya berganti menjadi Takeda Shingen yang terkenal. Shin adalah ejaan Cina kontemporer dari karakter nobu, yang berarti Percaya sedangkan gen berarti Hitam yang merupakan warna simbol kecerdasan dan kejujuran dalam ajaran Buddha.
Grape Juice dan Sadoya Winery Kofu.
Penghasil wine terbaik di Jepang ada di Yamanashi, di Kofu kamu bisa datang ke Sadoya Winery. Disini kamu bisa melihat pemprosesan dan pembuatan wine terbaik di Jepang. dimulai dengan berjalan-jalan di perkebunan anggur dan mencicipi anggur di pabrik anggur berdinding batu Sadoya, yang merupakan salah satu pengolahan anggur tertua di Jepang. tidak hanya wine, Yamanashi juga penghasil pure grape juice yang rasanya tidak kalah enak dari wine. salah satu produknya yang terkenal adalah Pure Juice buatan Provincia yang bisa dibeli di Kofu Yumekoji. Furuya San salah satu pembuat dan owner pure grape juice ini dalam membuat grape juice ini anggur yang sama dengan anggur yang dipakai untuk membuat wine. tanpa alkohol tentunya, dan sejujurnya ketika saya mencicipi pure grape juice buatan Furuya San ini sangat2 enak, baru kali ini saya mencicipi juice anggur yg paling enak 100% anggur tanpa gula dan dijamin halal karena gak ada alkohol hehe.
Sadoya didirikan pada tahun 1874 dan telah beroperasi melalui beberapa generasi. Anggur yang dihasilkan telah diakui secara luas terutama anggur andalan Muscut Bailey A Barrel Aged yang mendapat penghargaan Medali Perak oleh Decanter Magazine World Wine Award (Inggris) tahun 2016. Anda akan berjalan kaki di perkebunan anggur yang menakjubkan, melewati pabrik berdinding batu dan akhirnya dijamu dengan mencicipi anggur.
Shosenkyo Valley
Lembah Shosenkyo terletak di luar pusat kota Kofu dan merupakan bagian dari Taman Nasional Chichibu Tama Kai. Wilayahnya meliputi lebih dari 1250 kilometer persegi lembah, gunung berhutan-hutan dan pedesaan yang termasuk dalam daerah Saitama, Yamanashi, Tokyo dan Nagano. Jalanan menanjak sejauh 4 kilometer sepanjang Sungai Arakawa dari jembatan Nagatoro hingga air terjun Sengataki, menawarkan pemandangan indah sungai pegunungan dan lembah yang sempit.
Pada bagian bawah jalan menanjak sepanjang 3 kilometer dari halte bis Shosenkyo-guchi dekat jembatan Nagatoro hingga halte bis Greenline Shosenkyo telah dilapis konblok dan dapat dilalui kendaraan bermotor satu arah, kecuali akhir pekan dari bulan Mei hingga November ketika hanya diperbolehkan untuk dilalui pejalan kaki. Bagian atas jalur pendakian sekitar 1 kilometer dari halte bis Greenline Shosenkyo hingga puncak air terjun Sengataki menuju bagian paling menakjubkan ngarai dan termasuk pemandangan air terjun setinggi 30 meter.
Kofu Food Village.
Kofu Food Village sebenarnya adalah gang kecil yang terdapat di jalan pinggiran di Kota Kofu yang tetap mempertahankan sisa-sisa Jepang periode Showa (pada tahun 1926 – 1989). Banyak di antaranya dibangun kurang lebih pada masa Olimpiade Tokyo pada tahun 1964 dan jalan-jalan kecil dipenuhi oleh usaha makanan dan minuman tempo dulu. Pada malam hari, jalanan pinggiran kecil ini diterangi oleh penerangan lentera merah yang disebut chochin yang membangkitkan nostalgia masa lalu. Tempat ini tetap ramai karena penduduk setempat berkumpul bersama untuk bersosialisasi sambil menikmati sake hangat.Banyak sekali aneka kuliner Jepang yang ada di Kofu Food Village ini, disinilah saya pertama kali mencoba wagyu steak yang benar2 dari Jepang. Sebelumnya saya pernah mencoba wagyu Steak di Jakarta maupun Australia, tetapi ketika menikmati wagyu steak di Kofu Food Village ini benar2 enak dan meresap dagingnya. Selain steak saya juga mencoba sashimi daging kuda, umumnya sashimi yang ada dari ikan. Tetapi disini saya mencoba sashimi daging kuda yang fresh, dan konon bisa menambah stamina pria hehe.
Takeda Shrine Kofu
Kuil Takeda Kofu Jepang terletak di Kofu, wilayah Yamanashi dan dibangun sesuai nama Rumah Tsutsujigasaki milik Takeda Shingen dan sekarang menjadi tempat persemayaman Takeda Shingen. Kuil ini dibangun pada tahun 1915 oleh penduduk yang mencintai Shingen-ko dan sekarang masyarakat masih mengunjungi kuil ini dan bersembahyang untuk mendapat kesuksesan.Takeda Shingen juga dikenal dengan nama Takeda Harunomu dan adalah salat satu Daimyo, penguasa feudal paling terkenal selama masa Sengoku. Ia dilahirkan pada tahun 1521 dan wafat pada tahun 1573. Pada usia 21 tahun, ia mewarisi tanah Kai dari ayahnya, sekarang wilayah Yamanashi, dan ikut dalam pertempuran dan menjadi penguasa yang baik. Pasukannya dikenal sebagai yang terkuat selama masa Sengoku, dan ia dikenal sebagai jenderal terbaik di masa itu.
Takeda adalah keluarga samurai yang merupakan keturunan langsung dari kaisar Seiwa, juga dikenal sebagai Genji. Ia terkenal sebagai murid ajaran Buddha Zen dan seni berperang. Ia suka belajar Utaki, dan suka menulis puisi. Ia tetap seorang pahlawan di mata masyarakat Yamanashi dan merupakan salah satu Daimyo paling terkenal di dunia.
Museum Forest of Shadow Kofu.
Museum Forest Of Shadows Art Kofu didirikan pada tahun 1992 oleh seniman shadowgraph terkenal dunia, Fujishiro Seiji. Museum ini adalah museum shadowgraph pertama di dunia dan tercatat dalam buku rekor Guinness Book pada tahun 1994. Jika anda memasuki ruang pameran shadowgraph di lantai bawah, anda pastilah terkejut betapa gelap ruangannya. Namun kemudian akan muncul cahaya lembut dengan warna-warna indah dari kegelapan. Peri-peri kecil dan hewan-hewan muncul dalam bentuk siluet sambil menari dan bernyanyi riang dalam cahaya.
Lukisan lukisan yang menakjubkan dengan cahaya dan bayangan membuat pengunjung merasa betah berlama lama di dalam. Adanya pameran rutin yang menampilkan lebih dari 30 karya seni oleh Yamashita Kiyoshi, yang disebut sebagai Van Gogh asal Jepang dan 25 karya seni oleh seniman jenius dari masa Taisho Takehisa Yumeji. Walaupun Yamashita Kiyoshi terkenal karena karya mosaic kertasnya, lukisan menggunakan pulpen yang dia buat juga tampak luar biasa di Museum Forest Of Shadows Art Kofu. Anda pastilah terkejut dengan tekniknya mengekspresikan bentuk dan bayangan objek hanya dengan titik dan garis halus. Karya seni oleh Takehisa Yumeji, potret wanita langsing bermata besar, tetap menarik perhatian manusia modern dengan suasana yang sentimental dan halus. Ditambah lagi, ada pameran khusus berbagai karya seni yang dijadwalkan sepanjang tahun disini. Tempat yang wajib kamu datangi kalau ke Kofu Jepang.
Judul : Kofu city, the beautiful gem in the land of Mount Fuji.
link : Kofu city, the beautiful gem in the land of Mount Fuji.