Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer

Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer - Hallo sahabat NieRZeus, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kimia, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer
link : Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer

Baca juga


Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas tentang Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer, tanpa membuang waktu lagi langsung saja kita masuk ke dalam pembahasannya.

PEMBENTUKAN POLIMER

Pembentukan polimer merupakan penggabungan beberapa monomer hingga dibentuk suatu molekul raksasa/makromolekul (polimer). Reaksi pembentukan ini dikenal dengan polimerasi. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, polimerasi ini dibedakan menjadi dua, meliputi:
Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, klasifikasi dan struktur Polimer 
a. Polimerasi Adhisi
Polimerasi adhisi merupakan suatu reaksi pemebentukan polimer dengan prinsip pemutusan ikatan rangkap (tidak jenuh) diikuti oleh adhisi (penggabungan) dari monomer-monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini, molekul molekul HO atau NH₃ sebagai hasil sampingan tidak terbentuk. Pada prinsipnya, polimerasi adhisi ini melibatkan reaksi rangkap seperti berikut ini.


  1. Tahap Inisiasi, yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif;
  2. Tahap Propagasi, yaitu tahap pembentukan rantai lewat adisi monomer secara berkelanjutan;
  3. Tahap Terminasi, yaitu tahap deaktivasi pusat aktif.


 Berikut ini contoh polimerasi adhisi, yakni pembentukan polietilena.





Jadi, dapat dismpulkan bahwa pada reaksi adhisi, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap akan bergabung, tiap monomer akan masuk ke monomer yang lain hingga membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal.
Artikel Penunjang : Pengertian dan Jenis – Jenis Ikatan Kimia
b. Polimerasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi yaitu reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang memiliki dua gugus fungsional baik pada monomer yang sama ataupun berbeda ataupun monomernya mempunyai gugus fungsi -COOH,-OH,-NH2. Apabila monomer-monomer tersebut berikatan, akan terjadi reduksi pada gugus fungsionalnya sehingga terjadi pelepasan molekul-molekul kecil seperti HO atau CHOH (metanol).
Contoh reaksinya bisa kita pelajari pada pembentukan nylon 66 dari 1,6-diaminoheksana (heksametilen diamin) dengan asam 1,6-heksanadioat (asam adipat). Untuk lebih memahami reaksi tersebut, perhatikan reaksi berikut ini. 





TATANAMA POLIMER

Apabila ditinjau dari strukturnya, jumlah polimer sangatlah banyak. Untuk memudahkan membedakan tiap-tiap polimer maka dibuatlah tata nama polimer. Tata nama polimer dibedakan antara polimer vinil dan polimer non vinil.

a. Tata nama polimer vinil
Tata nama polimer vinil didasarkan atas monomer (nama  sumber  atau umum),  taktisitas, dan isomer.

1) Monomer
Penamaan monomer satu kata yakni dengan melekatkan awalan poli- pada nama monomer. Contohnya polistirena, polietilena.
Penamaan monomer lebih dari satu yakni dengan didahului sebuah huruf atau angka, kemudian diikuti nama monomer yang diletakkan dalam kurung. Contohnya poli (asam akrilat), poli(1-pentena).


2) Taksisitas
Untuk taksisitas, penamaan polimer diawali huruf “i” untuk isotaktik atau “s” untuk sindiotaktik sebelum poli. Contohnya seperti, i-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas isotaktik).

3) Isomer
Isomer suatu polimer ditunjukkan dengan menggunakan awalan cis atau trans dan 1,2- atau 1,4- sebelum poli. Contohnya trans-1,4-poli (1,3 butadiena).

Menurut IUPAC tatanama polimer vinil diturunkan dari struktur unit dasar atau unit ulang konstitusi dan harus memenuhi tahapan berikut ini.
  • Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU).
  • Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan ditulis prioritasnya menurun dari kiri ke kanan.
  • Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan.
  • Nama CRU (diletakkan dalam kurung biasa) dan diawali dengan poli.


Berikut ini tabel contoh tatanama polimer menurut IUPAC.
Nama Sumber (Monomer)
IUPAC
Polietilena
Poli(metilena)
Politetrafluoroetilena
Poli(difluorometilena)
Poli(asam akrilat)
Poli(1-karboksilatoetilena)
Poli(1-pentena)
Poli[1-(1-propil)etilena]

b. Tata nama polimer non vinil
Tata nama polimer non vinil lebih sukar. Adapun prinsip tatanama ini yaitu polimer-polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan monomer mula-mula. Contonya seperti nylon, umumnya disebut nylon-6,6 dan akan lebih deskriptif disebut poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin (disebut juga 1,6-heksan diamin) dengan asam adipat.

Sedangkan untuk tata nama polimer yang diturunkan dari lebih satu jenis monomer atau dikenal dengan istilah kopolimer dinamai sesuai dengan rekomendasi IUPAC.  Cara tersebut ialah dengan menggabungkan istilah konektif yang ditulis miring antara nama-nama monomer yang dimasukkan dalam kurung atau antara dua atau lebih nama polimer. Contohnya dapat dilihat dengan mengamati tabel berikut ini.

Jenis Kopolimer
Konektif
IUPAC
Tak dikhususkan
        -co-
Poli[stirena-co-(metilmetakrilat)]
Statistik
       -stat-
Poli(stirena-stat-butadiena)
Random/acak
       -ran-
Poli[etilen-ran-(vinil asetat)
Alternating
       -alt-
Poli(stirena-alt-(maleat anhidrida)]
Alternating
      -blok-
Polistirena-blok-polibutadiena
Graft (cangkok/tempel)
     -graft-
Polibutadiena-graft-polistirena


PEMANFAATAN POLIMER

Dalam kehidupan sehari-hari, polimer sangatlah berguna baik itu polimer alam maupun polimer sintetik . Adapun pemanfaatan polimer diantaranya, yaitu:

a. Polietilena
Monomer polietilena ialah etilena dengan rumus kimianya CH2=CH2. Sifat polimer ini ialah tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari ialah digunakan sebagai pembuatan kantong palastik dan pembungkus kabel plastik lembaran.

b. Poli Vinil chlorida (PVC)
PVC merupakan polimer yang bersifat kuat dan keras dengan monomer Vinil klorida (CH2=CHCI). Polimer ini dimanfaatkan dalam pembuatan pipa, pelapis lantai, dan selang.

Contoh PVC

c. Nilon
Nilon memiliki monomer berupa asam adipat dan heksametilendianima. Polimer ini bersifat kuat dan elastis dan banyak digunakan dalam pembuatan jala, jas hujan, tenda, dan lainnya.

d. Serat Akrilat/Orlon Sifat
Monomer polimer ini ialah akrilonitril (CH2=CH-CN). Karena sifat polimer ini yang elastis dan kuat sehingga banyak dimanfaatkan dalam  pembuatan baju wol, kaos kaki, karpet, dan lainnya.

e. Polistirena
Polimer ini bersifat lebih kuat dan keras dibandingkan polimer lainnya. Monomernya ialah stirena (C6H5-CH=CH2). Polimer ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan gelas minuman ringan, kemasan makanan dan lainnya.

f. Polipropilen
Polipropilen bersifat lebih kuat daripada polietilena. Monomer polimer ini ialah propilena (CH2=CH-CH3). Kegunaan polimer ini ialah bahan baku dalam pembuatan kantong plastik, tali, botol, dan lain sebagainya.

g. Teflon
Teflon banyak digunakan sebagai pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti lengket, dan masih banyak lagi. Teflon ini bersifat kuat, tidak lengket, dan tahan panas. Monomer polimer ini alah tetrafloroeten (CF2=CF2).

h. Flexiglass / Polimetilmetakrilat (PMMA)
Flexiglass memiliki sifat bening, ringan dan keras dan banyak digunakan dalam pembuatan kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil, dan lain sebagainya. Monomer PMMA adalah metil metakrilat (CH2=CHCN).

Penggunaan polimer sintesis dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak dibandingkan polimer alam. Adapun polimer sintesis yang digunakan tersebut kebanyakan merupakan bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sehingga barang-barang tersebut menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk yang akibatnya dapat menyebabkan sumbatan pada saluran air yang berdampak pada terjadinya banjir. Selain itu, barang-barang dengan bahan baku polimer sintesis tidak boleh dibakar karena akan menghasilkan senyawa dioksin, yaitu suatu gas beracun yang bersifat karsiogenik sehingga meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasanya untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan seperti di atas, maka pemanfaatan barang-barang dengan bahan baku polimer sintesis dapat diminimalisir. Kemudian, barang barang yang telah digunakan ada baiknya disimpan dan jangan dibuang sembarangan agar dapat di daur ulang sehingga lingkungan tidak tercemar.


Baiklah sobat, inilah postingan kali ini mengenai Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer, semoga bermanfaat bagi sobat semuanya J
Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer - Hallo sahabat NieRZeus, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kimia, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer
link : Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer

Baca juga


Pembentukan, Tata Nama dan Manfaat Polimer